Saptamori Hady: DIGITAL CULTURE

DIGITAL CULTURE


Realisasi Digital Culture 

 

Pengembangan Teknologi Informasi global  secara umum dibagi ke dalam dua wilayah, yakni infrastruktur dan aplikasi. Pembangunan infrastruktur TI sangatv penting bagi pengembangan teknologi di era globalisasi ini. Apalagi sekarang ini semua kebutuhan membutuhkan banyak hasil-hasil dari kreatifitas yang berbasis digital . seperti halnya perkembangan perangkat komputer yang berkembang begitu pesat membuat para user semakin tergiur mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Selain itu  Pembangunan aplikasi TI dilakukan dalam rentang waktu yang begitu cepat . Perkembangan Teknologi Informasi yang begitu cepat ternyata tidak membuat pelajar dan lembaga serta perguruan tinggi yang bergelut di bidang teknologi informasi tertinggal. Tatkala prosesor 1 Ghz masuk ke market Indonesia, Penggantian teknologi tersebut dimaksudkan agar seluruh civitas akademik di lingkungan termotivasi untuk tanggap terhadap perkembangan teknologi dan dapat menggunakan berbagai piranti teknologi informasi terkini.

Seperti pada halnya, Sekarang disebut iPod Classic yang membedakannya dengan yang mempunyai fitur layar sentuh dan Wi-fi yang disebut iPod Touch. Ini salah satu lambang dari suatu perubahan kebudayaan dari era analog menuju era digital. Walaupun penggunaan iPod mengingatkan kita pada alat pemutar musik analog tetapi dua tenologi ini mempunyai perbedaan yang sangat signifikan.

Pembuatan teknologi seperti iPod ini dikarenakan teknologi analog yang masih menggunakan kaset yang ukurannya lebih besar dan daya penyimpanannya yang masih terbatas. Yang juga bisa disesuaikan dengan suasana hati ataupun jenis perjalanan.

Pada kultur digital kapsitas penyimpanan sering dibandingkan dengan memori laptop. Dan ini menyebabkan iPod mengeluarkan varian barunya yaitu iPod Video yang menjadi perangkat multimedia multi fungsi. Yang akhirnya Apple menyediakan konten perpustakaan digitalnya sendiri. Tetapi banyak juga sisi negatifnya yaitu kriminalitas dunia digital, dieksploitasikannya data pribadi yang dilakukan orang - orang, yang menjadikan dilanggarnya privasi banyak orang. Semata - mata karena banyaknya permintaan terhadap kebuthan digital.

Sebenarnya semua pekembangan teknologi ini sebenarnya bisa berkembang lebih cepat dan lebih canggih pula tinggal bagaimana sumber daya manusianya saja yang harus mengelola dan mengembangkannya. Kalau sumber daya manusia nya mempunya potensi pasti mereka bisa menciptakan teknologi digitalisasi yang lebih hebat lagi. Siapapun itu pasti bisa kalau memang mau menggelutinya dengan logika dan pemikiran yang logis serta keterampilam.



 Refrensi : http://dedejrx.blogspot.com/2010/10/kultur-digital.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Saptamori Hady Urang-kurai