Saptamori Hady: MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Pada dasarnya manusia diciptakan  memiliki  Akal dan Budi atau lazimnya disebut pikiran dan perasaan. Disatu sisi akal dan budi atau pikiran dan perasaan tersebut telah memungkinkan munculnya tuntutan-tuntutan hidup manusia yang lebih daripada tuntutan hidup makhluk lain. Dalam pikiran dan perasaan manusia, ada beberapa faktor penting yang harus menjadikan manusia sebagai makhluk yang berakal diantaranya yakni pandangan hidup.  Dimana pandangan hidup itu sendiri  merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.

Dengan  pndangan hidup itu sendiri pikiran dan perasaan manusia itu sendiri harus di fungsikan untuk berfikir logis dan merasakan yang apa yang harus dirasakan. Kadang kala orang memikirkan sesuatu tanpa perasaan seenak otak nyasaja. Sedangkan perasaan itu sendiri sangat dibutuhkan pula untuk berfiir positif. Jadi perasaan dan fikiran itu saling terkait.
Setiap manusia yang berakal pasti mempunya pandangan hidup yang pasti pandangan hidup yang baik yang bisa berguna terutama untuk diri sendiri dan umumnya untuk orang lain pula. Tanpa pandangan hidup manusia tidak akan hidup sukses dan bahagia. Terkadang orang salah menafsirkan ia punya pandangan hidup akan tetapi hidupnya tidak bahagia. Ini dia masalahnya orang tersebut hannya berfikir semata tanpa prasaan yang harus diraskan. Memang hidup itu tidak selalu indah. Tidak semudah membalikan telapak tangan untuk merasakan manisnya hidup. Akan tetapi butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Tidak sedikit orang yang sukses yang tadinya ia terpuruk. Semua itu bisa saja terjadi, tidak ada yang tidak mungkin.

Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negative.
Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang. Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.

Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirudung kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
  1. Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
  2. Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
  3. Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
  4. Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam pandangan hidupnya.
  5. Atau sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri. 

Pandangan hidup itu berbeda dengan cita-cita. Akan tetapi keduanya saling berkaitan. Kita punya cita-cita harus punya pula pandangan hidup. Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. andangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup. Cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu tak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Dalam kehidupannya manusia tidak dapat melepas diri dari cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu.

Perlu kita sadari bahwa baik Tuhan maupun agama bagi kita adalah suatu kebutuhan. Bukan kebutuhan sesaat seperti makan, minum, tidur, dan sebagainya. Melainkan kebutuhan yang terus menerus dan abadi. Sebab setiap saat kita memerlukan perlindungan Allah SWT dan petunjuk agama sampai diakhir nanti.
Firman Allah SWT :

Yang artinya :

Kamilah pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat ; didalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula apa yang kamu minta.” (QS.Fushilat : 31).

Maka dari itu kita harus selalu berfikir positif, dan berfikir dengan matang dalam melakukan suatu tindakan dan gunakan perasaan agar hasil yang kita fikirkan tersebut maksimal dan menguntungkan bagi diri sendiri dan orang lain. dan intinya kita harus membedakan mana yang benar dan mana yang tidak benar.

Wassalam…..



Refrensi : 
- Al-Quran
-http://isdstai.blogspot.com/2009/03/manusia-dan-pandangan-hidup.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Saptamori Hady Urang-kurai